Sambas Siap Mewujudkan Perawat CMHN Selasa, 18/06/2013
SAMBAS- Kabupaten Sambas tidak mau ketinggalan dalam hal peningkatan pelayanan kesehatan jiwa. Meskipun TPKJM (Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat) masih belum terbentuk namun bukan berarti masalah kesehatan jiwa terabaikan, bahkan dalam waktu dekat Sambas siap akan melatih perawat CMHN (Community Mental Health Nursing) sebagaimana yang telah dilakukan beberapa kabupaten/kota lain dan akan membentuk TPKJM.
Demikian hasil pertemuan sosialisasi CMHN di Dinas Kesehatan Sambas atas inisiasi Dinas Kesehatan Provinsi dengan menghadirkan tim CMHN Prov Kalbar yang berasal dari IPKJI (Ikatan Perawat Kesehatan Jiwa Indonesia) Kalbar, RSK Prov Kalbar, RSJ Prov Kalbar, dan STIKES Yarsi, Senin, 17 Juni.
Selaku tuan rumah, tampak hadir Sekretaris Dinas Kesehatan, H. Zainal Abidin, SKM, Kabid Yankes, Uray Hendy Wijaya, SKM, MPH, Kasi Yandas & Khusus, Muhardi, SKM dan beberapa kepala Puskesmas serta utusan dari Dinas Sosial, Irwansyah. “Kesehatan jiwa perlu mendapat perhatian yang lebih, terutama pada penanganan pasien pasca rawat inap” ujar H. Zainal Abidin, menurutnya saat ini masih terlihat pasien yang keluyuran di jalan-jalan.
Untuk itu, diharapkan perawat-perawat terutama di tingkat Puskesmas mendapatkan pelatihan bagaimana caranya untuk merawat pasien pasca rawat inap tersebut, sambung Hendy Wijaya. Ditambahkan pula karena ketidaktahuan masyarakat terhadap masalah gangguan jiwa ada yang dipasung oleh keluarganya, “Tapi sekarang pasien pasung tersebut sudah dirujuk ke RSJ Singkawang” ujarnya menjelaskan.
Koordinator tim CMHN Prov Kalbar, Wahyu Kirana, M.Kep, Sp.Jiwa, menjelaskan bahwa menurut estimasi Riskesdas tahun 2007 jumlah penderita gangguan jiwa berat di Sambas menempati urutan ketiga dari seluruh Kabupaten/Kota se Kalbar, yakni 527 orang. “Jumlah tersebut masih minimal, karena biasanya banyak penderita gangguan jiwa dimasyarakat yang tidak dilaporkan” jelas Wahyu Kirana, yang juga ketua IPKJI Kalbar itu. Oleh karenanya peran serta masyarakat perlu dilibatkan melalui program perawatan kesehatan jiwa masyarakat atau CMHN, lanjut Wahyu Kirana.
Dr. Erna Yulianty dan Nuren Sinurat utusan dari Dinas Kesehatan Provinsi yang memfasilitasi sosialisasi ini merasa sangat puas, meskipun dengan persiapan yang terkesan mendadak namun ternyata tidak mengurangi efektifitas dan manfaat kegiatan yang berlangsung lebih dari 3 jam itu. “Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal Kabupaten Sambas untuk membentuk TPKJM dengan segera, karena kabupaten/kota lain sudah terlebih dahulu membentuknya” ujar Dr. Erna Yulianty sembari menyampaikan bahwa pihak Kemenkes sendiri telah memberikan bantuan obat injeksi untuk penderita gangguan jiwa terkait Indonesia bebas pasung 2014, saat ini tersedia di Dinas Kesehatan Provinsi bagi kabupaten/kota yang memerlukannya cukup dengan menyampaikan data-data pasien gangguan jiwa.
Diakhir acara Kasi Yandas & Khusus, Muhardi menyatakan akan berusaha maksimal agar pelatihan CMHN bagi perawat-perawat Puskesmas bisa direalisasikan tahun depan, menurutnya selama ini belum terlaksana karena anggaran untuk hal tersebut yang masih terbatas. (Uray Helwan, SKM / RSK Prov Kalbar)
|
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar anda, semoga dapat membangun IPKJI Kalbar lebih baik di masa yang akan datang